Orang timur bilang kalo semua hal perlu tata cara,unggah ungguh, awig-awig, atau apa namanya lah. Kalo masuk harus ketok pintu, kalo pergi harus pamit. Harus selalu ingat keluarga, harus sopan saat bicara sama yang lebih tua. Tapi lebih senang rasanya jika nggak jadi pusat perhatian dan pusat penilaian gara-gara tata krama. Soalnya tata krama kadang tak fleksibel, tidak berdasar dan social order yang diharapkan malah menjadi chaos semata.
Termasuk kalau anda tiba-tiba kabur dari kerumunan tanpa jejak, tanpa pesan. Apalagi jika kerumunan itu adalah orang-orang terdekat anda dan mereka merasa dikhianati setelah anda pergi dalam sekejap dengan tidak satupun konfirmasi yang anda berikan. Mereka merasa tidak dipercaya, serta tidak begitu berharga bagi anda untuk sekedar dipamiti, misalnya. Lalu pas anda balik ke kerumunan itu, sudah nggak ada tempat lagi bagi anda. Mungkin udah diisi orang baru. Yang lebih asyik dan lebih patuh, mungkin.
*menghela nafas*
Kadang kita butuh istirahat untuk mengembalikan kondisi kita ke tahap default state, kayak komputer yg harus di-defrag dan kayak mobil yang di-tune up. Mungkin mereka bukan orang yg bisa mengerti hal itu, tapi pasti nanti mereka akan mengerti bahwa tidak semua hal harus diungkap. Termasuk betapa pentingnya orang-orang yang dekat dengan kita sehari-hari. Sekarang, sampai detik ini aku masih sulit menemukan suatu waktu buat benar-benar istirahat. Untungnya aku nggak pernah ngeluh secara langsung akan hal ini dan nggak bikin orang bete karena keluhan tentang itu. Aku juga pernah merasa nggak diterima di kelompokku sendiri, tapi ternyata itu cuman masalah perasaanku aja, dan kejenuhan semua orang yang terakumulasi jadi satu. Untung pula, bukan hanya aku yang mengalaminya.
Kapan ku bisa istirahat. Liburan di bawah sinar matahari dan angin sepoi-sepoi yg bikin ngantuk... Diiringi debur ombak yg menghantam karang... Untuk itulah ku kadang-kadang menghilang tiba-tiba... Tapi yg sekarang ini mungkin...harus dengan kerja keras. Aku selalu mau kabur, pergi tanpa pamit, tapi kesannya gak bertanggung jawab terutama sama diri sendiri. Yah apa daya udah mencapai klimaks. Namun sekarang, lebih dari itu, ada beberapa nama baik dan image yang harus kupertahankan, kalau perlu harus diperbaiki. Memang tugas yg berat, tapi ini pilihan sendiri. Kesempatan sudah didapat mengapa tidak?
Apalagi setelah kembali malah dibuang orang-orang dan tak ada yang menunggu anda kembali.Wah jangan sampe deh. Kupikir, itu cuma perasaan orang yang kesepian aja. Pastikan mood selalu baik. Berpikir positif dan akan ada kerumunan baru di mana orang2 seperti anda akan berkumpul dan bercerita bersama, dan yasudah, pada akhirnya segala sesuatu akan datang dan pergi, orang2nya juga, tapi jangan kehilangan diri kita.
Dan saat kita kembali dgn senyum kemenangan, kita hanya akan mendapatkan apa yang pantas kita dapatkan. Eliminasi semua pikiran jahat...dan terus berjalan semoga semua hal menjadi mudah dalam hidup ini. OSSSO.
Termasuk kalau anda tiba-tiba kabur dari kerumunan tanpa jejak, tanpa pesan. Apalagi jika kerumunan itu adalah orang-orang terdekat anda dan mereka merasa dikhianati setelah anda pergi dalam sekejap dengan tidak satupun konfirmasi yang anda berikan. Mereka merasa tidak dipercaya, serta tidak begitu berharga bagi anda untuk sekedar dipamiti, misalnya. Lalu pas anda balik ke kerumunan itu, sudah nggak ada tempat lagi bagi anda. Mungkin udah diisi orang baru. Yang lebih asyik dan lebih patuh, mungkin.
*menghela nafas*
Kadang kita butuh istirahat untuk mengembalikan kondisi kita ke tahap default state, kayak komputer yg harus di-defrag dan kayak mobil yang di-tune up. Mungkin mereka bukan orang yg bisa mengerti hal itu, tapi pasti nanti mereka akan mengerti bahwa tidak semua hal harus diungkap. Termasuk betapa pentingnya orang-orang yang dekat dengan kita sehari-hari. Sekarang, sampai detik ini aku masih sulit menemukan suatu waktu buat benar-benar istirahat. Untungnya aku nggak pernah ngeluh secara langsung akan hal ini dan nggak bikin orang bete karena keluhan tentang itu. Aku juga pernah merasa nggak diterima di kelompokku sendiri, tapi ternyata itu cuman masalah perasaanku aja, dan kejenuhan semua orang yang terakumulasi jadi satu. Untung pula, bukan hanya aku yang mengalaminya.
Kapan ku bisa istirahat. Liburan di bawah sinar matahari dan angin sepoi-sepoi yg bikin ngantuk... Diiringi debur ombak yg menghantam karang... Untuk itulah ku kadang-kadang menghilang tiba-tiba... Tapi yg sekarang ini mungkin...harus dengan kerja keras. Aku selalu mau kabur, pergi tanpa pamit, tapi kesannya gak bertanggung jawab terutama sama diri sendiri. Yah apa daya udah mencapai klimaks. Namun sekarang, lebih dari itu, ada beberapa nama baik dan image yang harus kupertahankan, kalau perlu harus diperbaiki. Memang tugas yg berat, tapi ini pilihan sendiri. Kesempatan sudah didapat mengapa tidak?
Apalagi setelah kembali malah dibuang orang-orang dan tak ada yang menunggu anda kembali.Wah jangan sampe deh. Kupikir, itu cuma perasaan orang yang kesepian aja. Pastikan mood selalu baik. Berpikir positif dan akan ada kerumunan baru di mana orang2 seperti anda akan berkumpul dan bercerita bersama, dan yasudah, pada akhirnya segala sesuatu akan datang dan pergi, orang2nya juga, tapi jangan kehilangan diri kita.
Dan saat kita kembali dgn senyum kemenangan, kita hanya akan mendapatkan apa yang pantas kita dapatkan. Eliminasi semua pikiran jahat...dan terus berjalan semoga semua hal menjadi mudah dalam hidup ini. OSSSO.
1 comment:
dengan enam milyar manusia di muka bumi
cuek aja lagi
Post a Comment